Hari kedua di Busan kali ini kami mainnya agak jauhan (hahaha). Tidak seperti hari pertama kami berpergian hanya dengan berjalan kaki, hari ini kami bepergian dengan menggunakan jihachul atau kereta bawah tanahnya Korea. Meskipun Summer kami selalu cek ramalan cuaca, ramalan cuaca di google weather terbukti akurat dan selalu diandalkan oleh penduduk Korea. Menurut cerita adik aku sih, disini emang sudah jadi tradisi untuk selalu ngeliat ramalan cuaca dulu, biasanya malam sebelum tidur atau pagi-pagi sekali agar mereka bisa tahu pakaian apa yang cocok dikenakan di cuaca tersebut.
Tempat pertama kami di hari kedua ialah Haeundae Beach. Cuaca hari itu agak sedikit dingin (iya, padahal lagi summer) dan agak berkabut. Haeundae Beach menurutku sedikit unik, disisi pantai tersebut yang kelihatan bangunan bangunan megah yang menjulang kelangit. Pantainya waktu itu lagi sepi banget dan angin yang bertiup juga gak terlalu kencang.
Menuju pantai |
Haeundae Beach |
Pantai dengan latar belakang bangunan tinggi menjulang |
Si Dongsaeng :) |
Pantainya berkabut |
Masih di sekitar Haeundae Beach kami berdua berjalan kaki menuju ke Nurimaru APEC House. Nama Nurimaru merupakan kombinasi dari nuri (world) dan maru (summit), jika diartikan maka Nurimaru APEC house berarti "rumah dimana konferensi dunia berkumpul untuk mengadakan suatu pertemuan".
Disini aku sengaja gak akan kasih foto banyak-banyak mengenai gedung Nurimaru, buat aku sendiri gedung tersebut unik, dari luar memang terlihat modern, tapi didalamnya kental dengan unsur tradisional korea. Belum lagi kaca-kaca besar di salah satu sisi gedung tersebut dapat membuat kita langsung melihat pemandangan laut.
Setelah puas melihat-lihat gedung tersebut kami beranjak nenuju lokasi berikutnya. Lagi-lagi dengan berjalan kaki. Lokasi berikutnya ialah gedung BEXCO. Gedung BEXCO sendiri sebenarnya gedung Exhibition dan Convention Center. Terkadang dipakai sebagai tempat untuk memutar film, juga sering digunakan untuk acara BIFF.
Di sekitar BEXCO sebenernya ada tempat-tempat umum yang juga dipakai untuk memutar film. Berikut penampakannya...
Jika kalian nanti kesana, disana juga ada mall yang memiliki area yang sangat luas. Mungkin banyak yang tidak asing dengan nama Shinsegae Centum City, Shinsegae sendiri tercatat di Guiness World Record sebagai Shopping Complex terbesar di dunia. Aku sendiri gak tau batas-batas wilayah Shinsegae.
Mengakhiri wisata hari ini sebelum kami kembali ke Nampo, kami menggunakan jihachul mampir ke daerah somyeon untuk makan all you can eat. Disini bener-bener banyak banget pilhan makanannya, berbagai jenis daging, cemilan khas korea seperti tteokbokki, macem-macem sayur-sayuran, minuman, ice cream dan... You know what??? Cuma 11500 KRW kamu bisa nikmatin semuanya... Hmmm... Sambil menulis ini masih terbayang rasa dagingnya dan bentuk daging yang emang tebel-tebel dan tarian gurita-gurita kecil ketika mulai dipanggang... Aaaaaakkkkkkkk... Take me back to go there...
Saking lapar dan bingung milih makanan mana dulu yang mau dimakan, makanan yang difoto hanya makanan di foto atas aja, makanan yang pertama kali diambil sebelum menjelajah makanan lainnya... T.T
Buat yang ingin coba kesana nama tempatnya Caghan Pork. Bener-bener worth it buat makan all you can eat. Sehabis makan dari sana kami kemudian kembali ke Nampo. Sayangnya ketika baru keluar dari tempat makan kami disambut dengan hujan.
Komentar
Posting Komentar