Langsung ke konten utama

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 4-

Hari kedua di Busan kali ini kami mainnya agak jauhan (hahaha). Tidak seperti hari pertama kami berpergian hanya dengan berjalan kaki, hari ini kami bepergian dengan menggunakan jihachul atau kereta bawah tanahnya Korea. Meskipun Summer kami selalu cek ramalan cuaca, ramalan cuaca di google weather terbukti akurat dan selalu diandalkan oleh penduduk Korea. Menurut cerita adik aku sih, disini emang sudah jadi tradisi untuk selalu ngeliat ramalan cuaca dulu, biasanya malam sebelum tidur atau pagi-pagi sekali agar mereka bisa tahu pakaian apa yang cocok dikenakan di cuaca tersebut.

Tempat pertama kami di hari kedua ialah Haeundae Beach. Cuaca hari itu agak sedikit dingin (iya, padahal lagi summer) dan agak berkabut. Haeundae Beach menurutku sedikit unik, disisi pantai tersebut yang kelihatan bangunan bangunan megah yang menjulang kelangit. Pantainya waktu itu lagi sepi banget dan angin yang bertiup juga gak terlalu kencang.

Menuju pantai


Haeundae Beach

Pantai dengan latar belakang bangunan tinggi menjulang

Si Dongsaeng :)

Pantainya berkabut












Masih di sekitar Haeundae Beach kami berdua berjalan kaki menuju ke Nurimaru APEC House. Nama Nurimaru merupakan kombinasi dari nuri (world) dan maru (summit), jika diartikan maka Nurimaru APEC house berarti "rumah dimana konferensi dunia berkumpul untuk mengadakan suatu pertemuan".







Disini aku sengaja gak akan kasih foto banyak-banyak mengenai gedung Nurimaru, buat aku sendiri gedung tersebut unik, dari luar memang terlihat modern, tapi didalamnya kental dengan unsur tradisional korea. Belum lagi kaca-kaca besar di salah satu sisi gedung tersebut dapat membuat kita langsung melihat pemandangan laut.

Setelah puas melihat-lihat gedung tersebut kami beranjak nenuju lokasi berikutnya. Lagi-lagi dengan berjalan kaki. Lokasi berikutnya ialah gedung BEXCO. Gedung BEXCO sendiri sebenarnya gedung Exhibition dan Convention Center. Terkadang dipakai sebagai tempat untuk memutar film, juga sering digunakan untuk acara BIFF.







Di sekitar BEXCO sebenernya ada tempat-tempat umum yang juga dipakai untuk memutar film. Berikut penampakannya...







Jika kalian nanti kesana, disana juga ada mall yang memiliki area yang sangat luas. Mungkin banyak yang tidak asing dengan nama Shinsegae Centum City, Shinsegae sendiri tercatat di Guiness World Record sebagai Shopping Complex terbesar di dunia. Aku sendiri gak tau batas-batas wilayah Shinsegae.







Mengakhiri wisata hari ini sebelum kami kembali ke Nampo, kami menggunakan jihachul mampir ke daerah somyeon untuk makan all you can eat. Disini bener-bener banyak banget pilhan makanannya, berbagai jenis daging, cemilan khas korea seperti tteokbokki, macem-macem sayur-sayuran, minuman, ice cream dan... You know what??? Cuma 11500 KRW kamu bisa nikmatin semuanya... Hmmm... Sambil menulis ini masih terbayang rasa dagingnya dan bentuk daging yang emang tebel-tebel dan tarian gurita-gurita kecil ketika mulai dipanggang... Aaaaaakkkkkkkk... Take me back to go there...





Saking lapar dan bingung milih makanan mana dulu yang mau dimakan, makanan yang difoto hanya makanan di foto atas aja, makanan yang pertama kali diambil sebelum menjelajah makanan lainnya... T.T

Buat yang ingin coba kesana nama tempatnya Caghan Pork. Bener-bener worth it buat makan all you can eat. Sehabis makan dari sana kami kemudian kembali ke Nampo. Sayangnya ketika baru keluar dari tempat makan kami disambut dengan hujan.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balayage Hair at Sachi Salon Dago, Bandung

Haiii... Sebelum berbagi cerita mengenai Korea Trip aku lagi, kali ini kita intermezzo dulu yah hihihi... Aku mau sharing pengalaman coloring hair dengan teknik balayan atau balayage . Bulan Februari lalu tekad aku untuk coloring rambut sudah amat sangat bulat, akhirnya aku cari-cari tau mengenai kedua teknik yang sekarang lagi in  yaitu balayage dan ombre.  Awalnya buat aku yang sangat awam mengenai coloring , aku agak bingung dengan perbedaan antara balayage dengan ombre.  Akhirnya aku googling gambar-gambar rambut yang di- ombre dengan rambut yang di- balayage . Jika kita perhatikan lebih detail sebenarnya memang benar-benar berbeda. Jika ombre merupakan teknik pewarnaan rambut dengan memanfaatkan gradasi warna secara bertahap, berbeda halnya dengan balayage . Balayage sendiri teknik pewarnaan rambut yang justru mirip dengan highlite , hairdresser akan menyapu kuasnya secara horisontal ketika mengecat rambut. Pilihan aku untuk 'mempasrahkan ha...

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 5-

Hari ketiga di Busan, kita memutuskan untuk pergi ke Taejongdae Park. Saat kami turun dari bus yang membawa kami kesana, di sebrang pintu masuk Taejongdae banyak banget tempat-tempat makan dan juga permainan panahan seperti foto diatas. Balon warna warninya eye catching banget, seakan-akan manggil kita buat singgah. Pintu Menuju Taejongdae Park Banyak anak muda yang memilih berjalan kaki untuk sampai ke Taejongdae Park Sebenarnya untuk sampai ke Taejongdae Park terdapat bus bagi  yang tidak mau kesana dengan berjalan kaki. Cukup jauh memang untuk berjalan kaki, tapi kami lebih memilih berjalan kaki agar puas melihat pemandangan sekitar. Banyak sekali pepohonan, udaranya juga segar... Buat yang tidak membawa minum jangankhawatir di sisi jalan ada beberapa kran air yang dapat diminum langsung. Pemandangan laut yang kalian lihat jika berjalan kaki Patung Ibu Sekitar satu jam lebih kami berjalan kaki, jalannya juga tidak landai, turun naik permuka...