Langsung ke konten utama

From Busan to Jeju


Rasa-rasanya belum ke Korea kalau belum ke Jeju. Sekedar tips jika mau ke Jeju dengan tiket murah harus rela booking flight dari jauh-jauh hari (3-4 bulan sebelum penerbangan) jika ingin menggunakan maskapai yang sudah punya nama seperti Jeju Air, Korean Air, Asiana, dll. Karena waktu itu booking gak dari jauh-jauh hari yang tersisa hanya penerbangan di waktu yang kurang pas untuk short escape ke Jeju. Belum lagi harganya juga lumayan mahal. Tapi akhirnya dapet juga penerbangan kesana dengan harga yang lumayan murah (tapi gak semurah JEJU AIR kalau lagi promo) dengan menggunakan EASTAR JET.

Dari Nampo ke Bandara Gimhae, Busan kami berangkat jam 4.15 subuh karena penerbangan jam 7.10. Kami khawatir susah mendapatkan taxi sehingga memutuskan untuk pergi ke Bandara subuh-subuh. Tapi tak lama kami pergi ternyata sudah banyak taxi yang mau mengangkut penumpang ke Bandara.

Sampai di Bandara sekitar pukul 5.00, loket check in masih belum ada satupun yang buka. Lampu-lampu bandara pun juga masih belum semuanya dinyalakan. Sambil menunggu loket dibuka kami mencuri waktu untuk bisa tidur. Pukul 6.30 akhirnya loket check in untuk Eastar Jet dibuka. Kami pun bergegas mengantre.

Sesampainya kami di hadapan petugas saya menyerahkan bukti reservasi yang tertulis di email beserta paspor saya. Paspor saya dibuka satu-satu perhalaman kemudian diberikan boarding pass. Hal yang serupa ternyata tidak terjadi pada adik saya. Petugas sempat menanyakan mengapa di paspor adik saya tidak ada cap negara-negara lain seperti yang saya punya. Adik saya pun menjelaskan karena memang ini paspor pertamanya dan setelah tinggal di Korea selama satu tahun dia baru kali ini berpergian dengan menggunakan pesawat karena biasanya memakai kereta dan belum pernah melakukan perjalanan ke luar negeri selama tinggal di Korea. Namun petugas tersebut tidak meloloskan begitu saja, dia meminta identitas lain untuk memperkuat visa yang ada di dalam paspornya. Akhirnya adik saya menunjukkan ALIEN CARD (semacam KTP-nya Korea untuk orang asing) yang ia miliki, dan akhirnya petugas memberikan boarding pass adik saya.

Fiuh... Kami berdua sempat bertanya-tanya mengapa cap-cap di paspor begitu dipertanyakan di Korea. Well, yang penting kami sudah bisa boarding...

Pengalaman kami menggunakan Eastar Jet cukup menyenangkan kok. Pramugarinya ramah-ramah dan sangat tipikal Korea. Pada saat penerbangan juga ditawari mau minum teh atau air putih dan itu gratis. Tidak seperti penerbangan domestik di Indonesia.

Waktu tempuh dari Busan ke Jeju sekitar 1 jam saja. Selesai kami landing, kami mengantre lagi untuk proses imigrasi. Well, Jeju International Airport sendiri merupakan airport kedua terbesar setalah Incheon. Sebelum kami melanjutkan ke hotel untuk menitipkan barang-barang kami, kami mengisi perut terlebih dahulu di foodcourt airport.

Selasai makan kami bergegas dengan menggunakan bus sesuai tujuan kami yaitu ke arah hotel, kami menginap di JEJU International Hotel. Letaknya tak jauh dari bandara. Untuk menggunakan bus cukup mudah, yang jelas harus tau dulu bus nomer berapa yang akan kita tumpangi setelah itu keluar bandara dan berdirilah tepat di tanda nomer bus yang akan lewat. Disini busnya sudah terjadwal dengan baik.

Jeju International Hotel sendiri cukup nyaman dan bersih kok jika kalian menginginkan penginapan di hotel low budget yang dekat dengan bandara. Sebenarnya banyak penginapan murah juga namun letaknya jauh dari bandara. Kami memilih di dekat bandara karena sebenarnya gak mau repot bawa turun naik koper yang saya bawa (adik saya hanya bawa ransel) dari bus.

Transportasi di Jeju sendiri hanya ada taxi, bus dan mobil sewaan. Kami memilih memakai bus karena tentu saja lebih murah dibandingkan dengan taxi. Kebayangkan berapa yang harus kami keluarkan jika untuk mengelilingi pulau Jeju kalau harus pakai taxi. Mobil sewaan gak kami pilih karena kami sendiri gak ada yang punya sim internasional.

Oh iya, mungkin ini penting juga. Di bus sendiri TV penunjuk bus stop-nya memakai bahasa Korea dan Inggris. Akan tetapi di setiap bus stop jadwal keberangkatan bus dan tempat tujuan busnya memakai tulisan hangul. Beruntung sekali saya kesana dengan adik saya yang mengerti dengan tulisan hangul Korea.

Tips selanjutnya adalah, rencanakan tempat tujuan kalian baik-baik dan matang-matang. Karena di Jeju bus yang lewat bisa 1-2 jam sekali. Memang ada yang 30 menit atau 45 menit sekali akan tetapi tidak semua tempat seperti itu dan belum lagi jarak dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainnya cukup jauh.

Di tulisan berikutnya saya akan menceritakan tampat-tempat wisata di pulau Jeju. See you! xoxo~~



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balayage Hair at Sachi Salon Dago, Bandung

Haiii... Sebelum berbagi cerita mengenai Korea Trip aku lagi, kali ini kita intermezzo dulu yah hihihi... Aku mau sharing pengalaman coloring hair dengan teknik balayan atau balayage . Bulan Februari lalu tekad aku untuk coloring rambut sudah amat sangat bulat, akhirnya aku cari-cari tau mengenai kedua teknik yang sekarang lagi in  yaitu balayage dan ombre.  Awalnya buat aku yang sangat awam mengenai coloring , aku agak bingung dengan perbedaan antara balayage dengan ombre.  Akhirnya aku googling gambar-gambar rambut yang di- ombre dengan rambut yang di- balayage . Jika kita perhatikan lebih detail sebenarnya memang benar-benar berbeda. Jika ombre merupakan teknik pewarnaan rambut dengan memanfaatkan gradasi warna secara bertahap, berbeda halnya dengan balayage . Balayage sendiri teknik pewarnaan rambut yang justru mirip dengan highlite , hairdresser akan menyapu kuasnya secara horisontal ketika mengecat rambut. Pilihan aku untuk 'mempasrahkan ha...

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 5-

Hari ketiga di Busan, kita memutuskan untuk pergi ke Taejongdae Park. Saat kami turun dari bus yang membawa kami kesana, di sebrang pintu masuk Taejongdae banyak banget tempat-tempat makan dan juga permainan panahan seperti foto diatas. Balon warna warninya eye catching banget, seakan-akan manggil kita buat singgah. Pintu Menuju Taejongdae Park Banyak anak muda yang memilih berjalan kaki untuk sampai ke Taejongdae Park Sebenarnya untuk sampai ke Taejongdae Park terdapat bus bagi  yang tidak mau kesana dengan berjalan kaki. Cukup jauh memang untuk berjalan kaki, tapi kami lebih memilih berjalan kaki agar puas melihat pemandangan sekitar. Banyak sekali pepohonan, udaranya juga segar... Buat yang tidak membawa minum jangankhawatir di sisi jalan ada beberapa kran air yang dapat diminum langsung. Pemandangan laut yang kalian lihat jika berjalan kaki Patung Ibu Sekitar satu jam lebih kami berjalan kaki, jalannya juga tidak landai, turun naik permuka...

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 4-

Hari kedua di Busan kali ini kami mainnya agak jauhan (hahaha). Tidak seperti hari pertama kami berpergian hanya dengan berjalan kaki, hari ini kami bepergian dengan menggunakan jihachul atau kereta bawah tanahnya Korea. Meskipun Summer kami selalu cek ramalan cuaca, ramalan cuaca di google weather terbukti akurat dan selalu diandalkan oleh penduduk Korea. Menurut cerita adik aku sih, disini emang sudah jadi tradisi untuk selalu ngeliat ramalan cuaca dulu, biasanya malam sebelum tidur atau pagi-pagi sekali agar mereka bisa tahu pakaian apa yang cocok dikenakan di cuaca tersebut. Tempat pertama kami di hari kedua ialah Haeundae Beach. Cuaca hari itu agak sedikit dingin (iya, padahal lagi summer ) dan agak berkabut. Haeundae Beach menurutku sedikit unik, disisi pantai tersebut yang kelihatan bangunan bangunan megah yang menjulang kelangit. Pantainya waktu itu lagi sepi banget dan angin yang bertiup juga gak terlalu kencang. Menuju pantai Haeundae Beach Pantai den...