Langsung ke konten utama

Pulau Pantara, Pulau Kecil nan Elok di Kepulauan Seribu

Siapa yang tidak kenal dengan Kepulauan Seribu? Wilayah Kepulauan yang dapat diraih dengan  lebih kurang 75 menit dengan speed boat dari Marina Ancol, Jakarta mungkin sudah terkenal luas dikalangan masyarakat. Tapi, siapa yang tahu dengan keberadaan Pulau Pantara? Pulau yang memiliki dua bagian, yakni Pantara Barat dan Pantara Timur. Saya yakin, tidak banyak orang yang tahu atau bahkan merasa asing mendengar namanya. Kebanyakan orang hanya mengenal Pulau Tidung, Pulau Bidadari, Pulau Sepa, dan pulau - pulau lainnya yang cukup familiar di kawasan Kepulauan Seribu.

Entah angin mujur apa yang membawaku kesana. Tiba di pertengahan tahun 2012, ketika itu banyak rasa berkecamuk di hatiku, rasa senang karena semester 6 hampir usai (kini  saya duduk di Semester 7), rasa bingung karena saya tidak tahu akan melakukan apa sembari menunggu KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada bulan Juli-Agustus nanti dan rasa cemas menunggu nilai - nilai yang keluar di Semester ini. Hanya rasa penatlah yang sedemikian kuat menyelimuti pikiranku, dan saya hanya ingin liburan! Iseng - iseng saya memasukan keyword "liburan gratis" di twitter, dan tak perlu menunggu lama, ternyata sedang ada kontes foto yang hadiahnya berlibur ke Private Island. "Patut dicoba", gumamku dalam hati. Beberapa hari kemudian aku pun menghubungi dua orang temanku untuk mengikuti kontes foto tersebut (foto harus bersama dua orang sahabat), kedua temanku mengiyakan. Singkat cerita kami mengunduh foto kami H-2 sebelum kontes tersebut berakhir. Menang atau kalah bukan masalah untuk kami. Karena kami foto hanya untuk seru - seruan dan jika menang itu hanya bonusnya.

Beberapa hari kemudian, pihak penyelenggara menghubungiku dan kami berhak mendapat liburan gratis kami di Pulau Pantara. Rasa tak percaya ketika itu terus-terusan membayang - bayangi kami. Sayangnya, kedua temanku tidak bisa menikmati hadiah tersebut denganku, mereka kebetulan berhalangan dan memintaku mengajak orang lain untuk menggantikan mereka agar aku bisa tetap menikmati hadiah tersebut. [Betapa baiknya kedua temanku :-*]

Setelah mengikuti technical meeting di hari yang sudah ditentukan, akhirnya tibalah hari yang dinantikan. Aku  pergi bersama dengan orang yang membuat kami menang (fotografer sekaligus pacar hehe :P) dan salah satu kakak tingkatku di kampus sebagai pengganti dua temanku yang berhalangan hadir. [sedih sebenernya :'(]
Dini hari sekitar pukul 5 pagi kami sudah menyusuri jalanan Jakarta setelah semalamnya kami menginap di rumah kerabat kami, kami menaiki busway dengan tujuan Ancol dengan mata yang sebenarnya masih 'sepet' dan nyawa masih belum terkumpul semua.

Sekitar pukul 7 pagi kami tiba di Ancol di dermaga 22 (kalo gak salah hehe...). Well, rasa kantuk kami terbayar ketika kami menaiki speed boat yang cukup mewah yang akan mengantarkan kami menuju Pantara dan sesekali (hampir tiap saat sebenarnya) kami mengabadikan momen langka tersebut di kamera kami.

Hampir dua jam, dan akhirnya keeksotisan pulau Pantara terlihat dari jauh. Tak sabar kami ingin segera menginjakkan kaki kami disana.
Setelah sampai, kami beristirahat sejenak meminum welcome drink kami, dan menunggu pembagian Bungalow untuk masing - masing dari kami tempati.


Bungalow yang terlihat kecil namun sebenernya cukup luas ini memiliki empat kasur di dalamnya, meja rias dan kamar mandi serta toilet yang cukup luas di dalamnya. Dari jendela kamar saya, saya dimanjakan dengan pemandangan - pemandangan alam nan elok.


Air laut yang jernih memperlihatkan gradasi warna yang menarik, sangat memanjakan setiap mata yang memandangnya. Pulau ini pun cukup bersih bahkan terbilang sangat bersih. Bagi Anda yang ingin berpetualang mengelilingi pulau tak perlu ragu memikirkannya, segeralah bergegas karena pulau ini sangat kecil Anda bisa mengelilinginya untuk sekedar mencuci mata. Sungguh, pesona alam yang tepat untuk menyegarkan kembali otak dan pikiran Anda. Pulau ini menawarkan pula fasilitas water sport seperti snorkling, cano, banana boat, jetski dan diving.

Jangan tercengang mendengar harga menginapnya, setelah saya iseng - iseng menanyakan harga paketnya ternyata cukup tinggi, Rp. 1,9 juta/orang untuk 2 hari 1 malam di Pulau ini.

Saya sangat beruntung dapat menikmati keindahan Pulau Pantara secara cuma - cuma. Tempat ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menangkan pikiran, karena polusi dan keramaian sangat tabu di Pulau ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Balayage Hair at Sachi Salon Dago, Bandung

Haiii... Sebelum berbagi cerita mengenai Korea Trip aku lagi, kali ini kita intermezzo dulu yah hihihi... Aku mau sharing pengalaman coloring hair dengan teknik balayan atau balayage . Bulan Februari lalu tekad aku untuk coloring rambut sudah amat sangat bulat, akhirnya aku cari-cari tau mengenai kedua teknik yang sekarang lagi in  yaitu balayage dan ombre.  Awalnya buat aku yang sangat awam mengenai coloring , aku agak bingung dengan perbedaan antara balayage dengan ombre.  Akhirnya aku googling gambar-gambar rambut yang di- ombre dengan rambut yang di- balayage . Jika kita perhatikan lebih detail sebenarnya memang benar-benar berbeda. Jika ombre merupakan teknik pewarnaan rambut dengan memanfaatkan gradasi warna secara bertahap, berbeda halnya dengan balayage . Balayage sendiri teknik pewarnaan rambut yang justru mirip dengan highlite , hairdresser akan menyapu kuasnya secara horisontal ketika mengecat rambut. Pilihan aku untuk 'mempasrahkan ha...

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 5-

Hari ketiga di Busan, kita memutuskan untuk pergi ke Taejongdae Park. Saat kami turun dari bus yang membawa kami kesana, di sebrang pintu masuk Taejongdae banyak banget tempat-tempat makan dan juga permainan panahan seperti foto diatas. Balon warna warninya eye catching banget, seakan-akan manggil kita buat singgah. Pintu Menuju Taejongdae Park Banyak anak muda yang memilih berjalan kaki untuk sampai ke Taejongdae Park Sebenarnya untuk sampai ke Taejongdae Park terdapat bus bagi  yang tidak mau kesana dengan berjalan kaki. Cukup jauh memang untuk berjalan kaki, tapi kami lebih memilih berjalan kaki agar puas melihat pemandangan sekitar. Banyak sekali pepohonan, udaranya juga segar... Buat yang tidak membawa minum jangankhawatir di sisi jalan ada beberapa kran air yang dapat diminum langsung. Pemandangan laut yang kalian lihat jika berjalan kaki Patung Ibu Sekitar satu jam lebih kami berjalan kaki, jalannya juga tidak landai, turun naik permuka...

Annyeonghaseo, Korea! -Busan Chapter 4-

Hari kedua di Busan kali ini kami mainnya agak jauhan (hahaha). Tidak seperti hari pertama kami berpergian hanya dengan berjalan kaki, hari ini kami bepergian dengan menggunakan jihachul atau kereta bawah tanahnya Korea. Meskipun Summer kami selalu cek ramalan cuaca, ramalan cuaca di google weather terbukti akurat dan selalu diandalkan oleh penduduk Korea. Menurut cerita adik aku sih, disini emang sudah jadi tradisi untuk selalu ngeliat ramalan cuaca dulu, biasanya malam sebelum tidur atau pagi-pagi sekali agar mereka bisa tahu pakaian apa yang cocok dikenakan di cuaca tersebut. Tempat pertama kami di hari kedua ialah Haeundae Beach. Cuaca hari itu agak sedikit dingin (iya, padahal lagi summer ) dan agak berkabut. Haeundae Beach menurutku sedikit unik, disisi pantai tersebut yang kelihatan bangunan bangunan megah yang menjulang kelangit. Pantainya waktu itu lagi sepi banget dan angin yang bertiup juga gak terlalu kencang. Menuju pantai Haeundae Beach Pantai den...